Tulisan ini saya buat sebagai "alat: bantu mahasiswa atau rekan-rekan lainnya yang membutuhkan panduan dasar mengenai multimedia.
HANDOUT
MULTIMEDIA DASAR
PENYUSUN :
NUR ALAMSYAH, ST MKOM
I. Pendahuluan.
Pada era pertengahan tahun 90-an, pada saat itu
kita sudah disuguhkan produk – produk dari teknologi multimedia, sebagai contoh
bagaimana kita melihat animasi 3D pada film beserta visual efeknya, kemudian
kita juga bisa melihat bagaimana hebatnya iklan – iklan yang ditayangkan di TV
pada saat itu dengan menggabungkan karakter manusia asli dengan karakter
buatan, dan masih ada lagi contoh – contoh yang lain.
Akan tetapi pada saat itu, yang ada dipikiran saya
adalah teknologi multimedia bersifat sangat exclusive.
Artinya untuk mempelajari teknologi multimedia, harus mengeluarkan dana yang
cukup besar, pendidikannya jarang dan mahal, dan segment nya pun masih sangat
terbatas. Hanya untuk kalangan industri film dan advertising.
Padahal sebenarnya kalau kita lihat sekarang,
hampir semua jenis industri membutuhkan teknologi multimedia. Sebgai contoh,
pada industri perhotelan dimana mereka membutuhkan sebuah marketing kit untuk
promosi, maka dibuatlah profil interaktif nya. Atau digital kiosk yang biasanya diletakkan di lobi dengan menggunakan
teknologi touch screen dimana
fungsinya sebagai sarana informasi untuk pengunjung hotel tersebut.
Pada saat ini, teknologi multimedia juga dapat
digunakan sebagai sarana untuk presentasi. Sebagai contoh, jika awal tahun
90-an presentasi hanya terdiri dari teks saja, akan tetapi pada saat ini sebuah
presentasi dapat dibuat dari kombinasi beberapa jenis tipe data (video, animasi,
suara dan grafis) yang menjadi satu kesatuan. Pengaruhnya terhadap penggunanya
pun sangat baik. Dimana pengguna dapat menyampaikan sebuah gagasan atau
informasi menjadi lebih efektif dan tepat sasaran.
Sekarang ini pun teknologi multimedia tidak hanya
untuk kalangan industri pada umumnya, akan tetapi sudah juga merambah ke dalam
dunia pendidikan. Artinya, teknologi multimedia sebagai sarana penunjang untuk
pendidikan. Sebagai contoh, pembuatan CD Interaktif Aplikasi Seri Pendidikan
Anak yang pada saat ini sudah cukup banyak dapat kita jumpai dipasaran. Belum
lagi kita kita pernah mendengar Computer
Base Training (CBT), dimana
fungsinya adalah pengajaran yang berbasiskan komputer.
Seiring dengan bertambah banyaknya industri yang
membutuhkan teknologi multimedia, permintaan dari industri – industri tersebut
cukup besar. Oleh karena itu, berkaitan dengan tema kita “Sukses Di Usia Muda
Dengan Kuasai Multimedia” itu sangat beralasan. Asalkan kita mempunyai skill dan terus berinovasi, pasar untuk industri
multimedia cukup besar dan menjanjikan.
II. Definisi Multimedia.
Berikut ini
adalah definisi multimedia menurut "Newton's Telecom Dictionary, 15th edition":
“
Multi-media adalah kombinasi dari berbagai format media dalam komunikasi
informasi. Multimedia memungkinkan orang-orang untuk berkomunikasi menggunakan
media yang ter-integrasi: audio, video, teks, grafik, fax, dan telepon. Manfaat
yang dihasilkan dari multimedia ini menjadikan komunikasi yang lebih baik.
Kombinasi dari beberapa media menjadikan komunikasi gagasan atau informasi
menjadi lebih kaya dan efektif dibanding media tunggal seperti media informasi
tradisional (text base). “
Mengenal jenis –
jenis multimedia
Secara garis besar, jenis – jenis
multimedia pada saat ini dibedakan menjadi dua jenis :
1. Multimedia Interaktif.
Multimedia yang
bersifat dua arah, atau dapat berinteraksi dengan penggunanya.
Sebagai contoh :
- Interactive
Presentation
- E-Learning atau Computer Base Training (CBT)
- Interactive
Profile
- Games
- Digital Kiosk
2. Multimedia Non Interaktif.
Multimedia yang bersifat satu arah (tidak dapat berinteraksi
dengan penggunanya). Sebagai contoh :
- Video VCD/DVD tanpa interaksi. (presentasi, pengajaran
& profil)
Penjelasan :
1. Multimedia
interaktif
-
Interactive Presentation :
Sebuah aplikasi yang bersifat menerangkan / menjelaskan tentang suatu
kejadian, dengan data – data yang akurat.
Sebagi contoh : Annual Report, Marketing Presentation, dll.
-
E-Learning atau Computer Base Training (CBT):
Sebuah
aplikasi dimana content atau isinya terdiri dari sebuah atau beberapa materi
pelajaran yang digunakan untuk sistem
pembelajaran berbasis komputer.
-
Interactive Profile:
Sebuah aplikasi multimedia yang berfungsi untuk mempromosikan profil
dari sebuah perusahaan, departemen, universitas atau perorangan.
-
Games:
Sebuah aplikasi interaktif yang berisi permainan – permainan, yang
biasanya mempunyai seri – seri tertentu.
-
Digital Kiosk:
Sebuah
aplikasi interaktif dimana featurenya biasanya menjelaskan tentang informasi –
informasi yang berkaitan dengan sebuah perusahaan. Biasanya digital kiosk ini dikemas dalam sebuah perangkat touch screen.
III. Seputar
Multimedia Interaktif.
Pada dekade
90-an, perkembangan CD-ROM memicu industri multimedia interaktif yang
menggunakan software Macromedia Director. Di sini semua elemen multimedia
seperti suara, gambar, video, animasi dan proses interaktifitas digabungkan.
Belakangan Director memiliki fungsi untuk 3D interaktif dan membuat menu DVD.
Sofware
multimedia paling populer saat ini adalah Flash yang awalnya dirancang sebagai
software animasi kartun berbasis vektor yang memungkinkan distribusi animasi
dengan ukuran relatif kecil. Flash dilengkapi dengan fungsi Actionscript yang
menggunakan sintaks seperti Javascript memberikan kontrol yang sangat
fleksibel.
Flash adalah
software client side, di mana saat file diakses, server mengirimkan source file
dan animasi serta interaktifitas dilakukan oleh komputer browser. Ini sangat
berbeda dengan Director yang melakukan hal ini di server.
Perkembangan
terakhir dari Flash adalah diperkuatnya integrasi dengan database sehingga
memungkinkan membuat situs yang dynamic. Selain itu juga dikembangkan fitur
Flash untuk kebutuhan mobile device seperti pocket PC.
IV. Jenis media penyebaran untuk multimedia.
1.
Berbasis CD.
Aplikasi – aplikasi multimedia yang dikemas dalam bentuk kepingan CD
untuk disebar luaskan.
Sebagai contoh : Aplikasi Permainan, Profil, E-Learning, dll.
2.
Berbasis Website.
Aplikasi multimedia yang dibuat berbasis website. Atau dengan kata lain
user yang akan mengoperasikan aplikasi multimedia ini harus terhubung dengan
jaringan internet.
Sebagai contoh : RIA (Rich Internet Application). RIA adalah sebuah
aplikasi website dimana fungsi dan featurenya mirip dengan aplikasi desktop
pada umumnya.
Sebagai contoh : aplikasi permainan online, peta geologi, E-Commerce,
reservasi online, dll.
V. Kriteria Penilaian untuk produk multimedia yang
baik.
Sama halnya
seperti produk - produk lainnya, produk multimedia pun memiliki beberapa
kriteria penilaian, sehingga produk multimedia tersebut dapat dikatakan baik.
1.
Pesan Tersampaikan.
Artinya, pesan yang kita buat dalam bentuk multimedia harus tersampaikan
dengan baik kepada user. Hal ini berkaitan dengan itu adalah:
-
Kita harus tahu, target audience untuk aplikasi multimedia yang kita buat itu siapa
saja?
-
Konsistensi antara tema dengan content / isi.
-
Media penyebaran yang akan digunakan.
2.
Tidak Membosankan.
Jika kita melihat / mengikuti sebuah aplikasi multimedia dengan
antusias, sampai akhir dan tidak tahu lagi harus berbuat apa? Itu berarti
aplikasi multimedia tersebut tidak membosankan. Ini berkaitan erat dengan
kriteria yang sudah dibahas di atas.
VI. Proses Pembuatan Multimedia
Untuk membuat sebuah produk multimedia, diperlukan tiga
tahapan pekerjaan.
1.
Pre Production
2.
Production
3.
Post Production
Penjelasan:
1.
Pre Production
Pada tahapan ini adalah tahapan analisa
permasalahan :
a. Segmentasi.
Analisa segmentasi atau target audience sangat penting, karena berpengaruh pada konsep
multimedia yang akan dibangun atau dibuat.
a. Data.
Analisa data mencakup tipe data, banyaknya
data yang dibutuhkan, dan bagaimana cara
mendapatkan datanya.
b. Sumber Daya Manusia.
Pada tahapan ini, kita harus bisa menganalisa
banyaknya sumber daya manusia yang
dibutuhkan
dalam tim untuk mengerjakan produk multimedia ini.
c. Waktu
Pada tahapan ini, kita harus bisa menganalisa
lamanya waktu pembuatan aplikasi
dimulai
dari
perancangan sampai selesai, atau bisa disebut juga pembuatan time table.
d. Dana.
Pada tahapan analisa dana, seorang pimpinan
proyek membuat perincian biaya secara
keseluruhan untuk membuat sebuah aplikasi
multimedia yang sesuai dengan permintaan.
2.
Production
Pada tahapan ini, rincian pekerjaannya adalah
sebagai berikut:
a. Pemilihan Authoring
tools atau Aplikasi yang akan digunakan.
b. Pembuatan storyboard
(alur cerita), algoritma, flowchart
dan data flow diagram.
c. Proses Coding ke dalam Authoring
tools atau aplikasi yang digunakan.
3.
Post Production
Rincian pada tahapan ini adalah sebagai
berikut:
a. Pemilihan media penyimpanan.
b. Bagaimana produk multimedia itu akan
disebarkan.
VII. Perangkat Keras Multimedia.
Untuk
membuat multimedia kita memerlukan perangkat keras, perangkat lunak dan tentunya
kreatifitas. Pada bahasan ini, kita akan membahas peralatan – peralatan apa
saja yang dibutuhkan dalam sebuah unit personal
computer (PC), untuk memproduksi multimedia.
1. Central Processing Unit (CPU.)
Sebaiknya menggunakan unit CPU dengan kecepatan
processor diatas 2 Ghz, Random Access Memory (RAM) minimal 512 Mb, VGA Card dengan memori 128 Mb, CD
Rom, Sound card, Harddisk, Keyboard,
Mouse dan Speaker.
2. Monitor dengan resolusi
minimal 1024 x 768.
3. Scanner, untuk men-scan gambar –
gambar dari media kertas.
4. Tablet atau meja gambar, untuk menggambar dari seorang illustrator.
Download modul lengkapnya : https://www.mediafire.com/?2rflbq3o9bosstb